Penyakit
meningitis. Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu
membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat
disebabkan berbagai organisme seperti bakteri, virus, ataupun jamur yang
menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak. Hal ini
diperlukan untuk spesifikasi Akan tetapi, meningitis yang terjadi karena infeksi
bakteri (meningitis bakterial) menunjukkan gejala dan tanda yang lebih serius,
bahkan bisa mengancam nyawa terutama balita .
Meningitis
bakterial cukup banyak ditemukan,dengan angka kematian yang cukup tinggi.
Kalaupun meningitis tersebut dinyatakan sembuh, umumnya meninggalkan gejala
sisa yaitu cacat permanen pada anak, seperti gangguan pendengaran dan saraf,
epilepsi, keterbelakangan mental, dan kelumpuhan.
Ada tiga
penyebab meningitis bakterial, yaitu Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenzae tipe b, dan Neisseria meningitidis. Dari ketiga bakteri itu,
Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) yang paling sering menyerang bayi dan
anak di bawah usia 2 tahun dan merupakan penyebab meningitis terparah. Bahkan,
masa inkubasinya tergolong sangat cepat, sekitar 24 jam!
Bakteri
pneumokokus itu sebenarnya hidup secara alami di saluran hidung dan tenggorokan
manusia. Tapi bila "mengganas" dan menyebar ke dalam darah -terutama
saat daya tahan tubuh melemah- bisa menimbulkan penyakit berbahaya, salah
satunya: meningitis
Sulit Dideteksi
Sayangnya, tidak
mudah mendeteksi meningitis pada bayi. Kalau anak-anak yang lebih besar atau
orang dewasa bisa mengeluhkan gejala seperti leher kaku, sakit kepala,
menggigil, maka hal itu sulit ditemukan pada bayi. Sebaliknya, bayi
mungkin hanya menampakkan gejala seperti luar biasa rewel, lesu atau demam. Tanda-tanda
tersebut mencakup: demam, kaku pada tengkuk, enggan menyusu/mengisap karena
refleks menelan berkurang, tidak nafsu makan, menangis terus menerus
(melengking), lemah, gemetaran, muntah dan ubun-ubun membenjol
Penanganan
Dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik, laboratorium yang meliputi tes darah dan X-Ray
guna mendiagnosa penyakit. Dan bila mengarah pada meningitis, maka akan
dilakukan pemeriksaan lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak). Umumnya
penderita akan diberikan antibiotik sesegera mungkin dan dirawat sekitar 10-14
hari.
Vaksinasi
Mengingat
meningitis dapat berakibat kematian atau cacat, maka sangat penting untuk
dilakukan tindakan PENCEGAHAN sedini mungkin. Meningitis dapat dicegah dengan
vaksinasi IPD (Invasive Pneumococcal Disease) atau pneumokokus. Vaksin ini
diberikan pada bayi/anak sebanyak 4 kali yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6
bulan, dan 15 bulan. Bayi yang telah
divaksinasi IPD akan terlindungi dari serangan (invasi) pneumokokus ke dalam
darah, paru, dan otak, sekaligus secara tidak langsung dapat melindungi
keluarganya dari serangan serupa, penularan meningitis bisa terjadi melalui
percikan ludah saat bersin, batuk, atau berbicara, dari penderita kepada orang
sehat.
Penyebab Penyakit Meningitis•
Meningitis yang
disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan
perawatan yang spesifik. Namun Meningitis disebabkan oleh bakteri bisa
mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran,
kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa menyebabkan kematian. Sedangkan Meningitis
disebabkan oleh jamur sangat jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang
mengalami kerusakan immun (daya tahan tubuh) seperti pada penderita AIDS.
Bakteri yang
dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya :
- Streptococcus pneumoniae (pneumococcus)
- Neisseria meningitidis (meningococcus).
- Haemophilus influenzae (haemophilus).
- Listeria monocytogenes (listeria).
- Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.
Tanda dan Gejala
Penyakit Meningitis
Gejala yang khas
dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2 tahun adalah
demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau
dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia
(takut/menghindari sorotan cahaya terang), phonophobia (takut/terganggu dengan
suara yang keras), mual, muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk
bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri. Pada bayi gejala
dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun umumnya
bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan
menyusui.