Duniabakteri.com. Sifat dan ciri-ciri jamur. Jamur
menggunakan enzim untuk mengubah dan mencerna zat organik, seperti hewan dan
sebagian kuman,untuk hidupnya memerlukan zat organic sebagai sumber energi,
sehingga jamur disebut sebagai jazad yang bersifat heterotrop.Hal ini berbeda
dengan tumbuhan-tumbuhan yang bersifat Autorotrof karena berklorofil sehingga
dapat membentuk karbohidrat dari air dan karbodioksida dengan bantuan sinar
matahari.Jamur menggunakan ensim untuk mengubah zat organik untuk
pertumbuhannya sehingga jamur merupakan saprofit atau parasit. Seperti pada
kuman, sistem enzim jamur dapat mengubah selulosa, karbohidrat, dan zat organik
lain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang, serangga dan lain lain yang
mati menjadi zat anorganik yang dibutukan oleh tumbuh-tumbuhan. Sifat ini juga
menimbulkan kerugian dan diperlukan biaya yang besar untuk mencegah kerugian
tersebut. Dengan cara yang sama, jamur dapat masuk kedalam tubuh manusia dan
hewan sehingga menimbulkan penyakit.
Pada
umumnya jamur tumbuh dengan baik ditempat yang lembab.Tetapi jamur juga dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga jamur dapat ditemukan disemua
tempat diseluruh dunia termasuk di gurun pasir yang panas.
Ciri – Ciri Umum Jamur
1. Aspergillus
a.
Koloni kompak
b.
Hifa septa dan miselium bercabang, biasanya tidak berwarna yang terdapat di
bawah permukaan merupakan hifa vegetatif sedangkan yang muncul di atas
permukaan umumnya merupakan hifa fertile.
c.
Konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat atau hitam.
d.
Beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 370C atau lebih
e.
Sterigmata atau fialida biasanya sederhana berwarna atau tidak berwarna
2. Penicillium
a.
Hifa septa, miselium bercabang, biasanya tidak berwarna
b. Konidiofora septa dan muncul diatas permukaan, berasal dari hifa di bawah
permukaan,bercabang atau tidak bercabang
c.
Konidia membentuk rantai karena muncul satu persatu dari sterigmata.
3. Mucor
a.
Hifa non septet
b.
Spora halus dan teratur
c.
Suspensor sigospora sama besar
d.
Tidak membentuk stolon,rhizoid atau sporagiola (sporangia kecil yang mengandung
beberapa spora)
4. Rhizophus
a.
Hifa nonseptat
b.
Mempunyai stolon dan rhizoid yang warnanya gelap jika sudah tua
c.
Tidak mempunyai sporagiola
d.
Sporagia biasanya besar dan warna hitam
e.
Membentuk hifa vegetatif yang melakukan penetrasi pada subtrak dan hifa fertil
yang memproduksi sporangia pada ujung sporagiofora.
Cara Makan dan Habitat
Jamur
Semua
jenis jamur bersifat heterotrofit karena jamur tidak mempunyai klorofil.Untuk
memperoleh makanan jamur menyerap makanan dari lingkungan melalui hifa dan
miseliumnya kemudian disimpan dalam bentuk glikogen.Oleh karena jamur merupakan
konsumen maka jamur tergantung pada substrat yangmenyediakan karbohidrat,
protein, vitamin dan senyawa kimia lainnya. Sebagai makhluk heterotrof jamur
dapat bersifat:
- Parasit obligat : Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan diluar inangnya tidak dapat hidup misalnya, pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru- paru penderita AIDS)
- Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
- Saprofit merupakan jamur pelapukdan pengubah susunan zat organic yang mati. Jamur saprofit menyerang makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah yang jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa.selain itu,hifa juga dapat langsung menyerap bahan-bahan organic dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara
hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
bersimbiosis selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat
tertentu yang bermanfaat bagi simbiosisnya.simbiosis mutualisme jamur dengan
tanaman dapat dilihat pada mikoriza,yaitu jamur yang hidup diakar
kacang-kacangan. Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan
bersimbiosis dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat,ada
beberapa jamur yang hidup di air dan bersimbiosis dengan organisme air.Jamur
yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit,dan kebanyakan dari
kelas Oomycetes
Pertumbuhan
dan Produksi Jamur
Reproduksi
jamur secara seksual dan akseksual, secara seksual jamur mengahasilkan
spora,spora jamur apabila berada dalam habitat yang sesuai maka jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah spora Aseksual,spora seksual
dapat terbawa oleh air dan angin,bila mendapatkan tempat yang cocok maka akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi
seksual pada jamur melalui kontak gametogium dan konjugasi.Kontak gametogium
mengakibatkan terjadinya singami,yaitu persatuan antara dua individu.Singami
terjadi dalam dua tahap-tahap pertama plasmogami (peleburan sitoplasma) dan
tahap kedua yaitu karogami (peleburan inti)setelah plasmogami terjadi inti sel
dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
Pasangan inti dalam sel diarion atau miselium akan membelah dalam beberapa
tahun,akhirnya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan
pembelahan meiosis.
Baca juga artikel lainnya mengenai jamur
Source : Dunia Bakteri