Pengertian Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan conjugated protein. Sebagai intinya Fe dan dengan rangka protoperphyrin dan globin (tetra phirin) menyebabkan warna darah merah karena Fe ini. Universitas Sumatera Utara Eryt Hb berikatan dengan karbondioksida menjadi karboxy hemoglobin dan warnanya merah tua. Darah arteri mengandung oksigen dan darah vena mengandung karbondioksida
Kadar Hemoglobin (Hb)
Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran-butiran darah merah. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen”. Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa. Namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Anak 6 bulan - 6 tahun 11,0
Anak 6 tahun - 14 tahun 12,0
Pria dewasa 13,0
Ibu hamil 11,0
Wanita dewasa 12,0
Anak 6 bulan - 6 tahun 11,0
Anak 6 tahun - 14 tahun 12,0
Pria dewasa 13,0
Ibu hamil 11,0
Wanita dewasa 12,0
Struktur Hemoglobin (Hb)
Pada pusat molekul terdiri dari cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan situs/lokal ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin, globin sebagai istilah generik untuk protein globular. Ada beberapa protein mengandung heme dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan banyak dipelajari.
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 submit protein), yang terdiri dari dari masing-masing dua sub unit alfa dan beta yang terikat secara non kovalen. Sub unitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat molekul kurang lebih 16.000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi 64.000 Dalton. Tiap sub unit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen
Fungsi Hemoglobin
Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen : menerima, menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin Menurut Depkes RI adapun guna hemoglobin antara lain :
1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringanjaringan tubuh.
2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringanjaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringanjaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia
Kesalahan-kesalahan dalam pemeriksaan kadar hemoglobin
Kesalahan dalam pengambilan sampel darah
1. Keakuratan jumlah darah yang bisa dilakukan pada pengambilan darah kapiler (setelah penusukan jari tangan).
2. Terlalu kuat meremas atau menekan jari tangan pada pengambilan darah kapiler (setelah penusukan jari tangan).
3. Terbentuknya endapan pada sampel darah vena karena pencampuran yang kurang sempurna setelah pengambilan sampel.
4. Terdapat gelembung-gelembung udara didalam pipet. Terlalu sedikit atau terlalu banyak menambahkan larutan pengencer drakbin.
5. Terbentuknya bekuan kecil pada sampel darah vena dengan EDTA karena pencampuran yang kurang sempurna setelah pengambilan sampel.
6. Terlalu lama memasang torniquet pada pengambilan darah vena sehingga menyebabkan sel-sel darah mengalami lisis.
2. Terlalu kuat meremas atau menekan jari tangan pada pengambilan darah kapiler (setelah penusukan jari tangan).
3. Terbentuknya endapan pada sampel darah vena karena pencampuran yang kurang sempurna setelah pengambilan sampel.
4. Terdapat gelembung-gelembung udara didalam pipet. Terlalu sedikit atau terlalu banyak menambahkan larutan pengencer drakbin.
5. Terbentuknya bekuan kecil pada sampel darah vena dengan EDTA karena pencampuran yang kurang sempurna setelah pengambilan sampel.
6. Terlalu lama memasang torniquet pada pengambilan darah vena sehingga menyebabkan sel-sel darah mengalami lisis.
Kesalahan Teknis
1. Mengencerkan sampel dengan faktor pengenceran yang tidak sesuai untuk pengkalibrasi spektrofotometer, hemoglobinometer atau colorimetri yang dipakai.
2. Reagen kurang tercampur rata atau tidak homogen.
2. Reagen kurang tercampur rata atau tidak homogen.