Penyakit Jantung Koroner (PJK). merupakan
problema kesehatan utama di negara maju. Di Indonesia telah terjadi pergeseran
kejadian Penyakit Jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-l0 tahun 1980
menjadi urutan ke-8 tahun 1986. Sedangkan penyebab kematian tetap menduduki
peringkat ke-3. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung
Koroner sehingga usaha pencegahan harus bentuk multifaktorial juga.Pencegahan
harus diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian faktor faktor resiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan merupakan hal yang cukup penting dalamusaha pencegahan PJK, baik primer
maupun sekunder. Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang sehat
tetapi mempunyai resiko tinggi, sedangkan sekunder merupakan upaya memburuknya
penyakit yang secara klinis telah diderita. Berbagai Penelitian telah dilakukan
selama 50 tahun lebih dimana didapatlah variasi insidens PJK yang berbeda pada
geografis dan keadaan sosial tertentu yang makin meningkat sejak tahun 1930 dan
mulai tahun 1960 merupakan Penyebab Kematian utama di negaraIndustri. Mengapa didapatkan
variasi insidens yang berbeda saat itu belum diketahui dengan pasti, akan
tetapi didapatkan jelas terjadi pada keadaan keadaan tertentu. Penelitian
epidemiologis akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian
dengan pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise,
dsb yang dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) antara lain: umur, kelamin ras, geografis, keadaan sosial, perubahan masa,
kolesterol, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, exercise, diet,perilaku
dan kebiasaan lainnya, stress serta keturunan.
Lihat juga artikel mengenai kesehatan jantung