-->

IMUNOASAI UNTUK DEMAM TIFOID

Salmonela merupakan kuman berbentuk batang gram negatif yang umumnya bergerak dengan flagel dan bersifat aerobic. Salmonella memiliki sedikitnya 5 macam anti gen,yaitu:
Antigen O (antigen somatik), yang terletak pada lapisan luar pada tubuh kuman. Bagian ini mempunyai struktur kimia lipopolisakarida atau disebut juga endotoksin. Antigen ini tahan terhadap panas dan alcohol tetapi tidak tahan terhadap formaldehid. Lipopolisakarida dari antigen O terdiri dari 3 regio sebagai berikut:
  1. Regio I, mengandung antigen O spesifik atau antigen dinding sel dan merupakan polimer dari unit oligosakarida yang berulang-ulang. Antigen O ini berguna untuk pengelompokan serologis.
  2. Regio II, terikat pada antigen O dan terdiri dari core polysaccharide serta merupakan sifat yang konstan dalam suatu genus Enterobacteriaceae tetapi berbeda antara genera.
  3. Regio III, mengandung lipid Ayang terikat pada core polysaccharide yang merupakan bagian yang toksik dari molekul. Lipid A ini menempelkan lipopolisakarida pada membran permukaan sel.


2. Antigen H (Antigen Flagela), yang terletak pada flagella, fimbriae atau pili dari kuman. Antigen ini mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan terhadap formaldehid tetapi tidak tahan terhadap panas dan alcohol.
3. Antigen Vi, yang terleatak pada kapsel (envelope) dari kuman yang dapat melindungi kuman terhadap fagositosis. Ketiga macam antigen tersebut diatas, didalam tubuh penderita akan menimbulkanpula pembentukan 3 macam antibody yang lazim disebut aglutinin.
4. Outer Membrane Protein (OMP), antigen OMP S.typhi merupakan bagian dari dinding sel yang terletak di luar membrane sitoplasmadan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap lingkungan sekitarnya. OMP berfungsi sebagai barier fisik yang mengendalikan masuknya zat dan cairan kedalam membrane sitoplasma, dan berfungsi sebagai reseptor untuk bakteriofag dan bakteriosin.  
5.  Heat hock Protein (HSP) atau stress protein
Heat hock Protein adalah protein yang diproduksi oleh jasad renik dalam lingkungan yang tetrus berubah, terutama yang menimbulkan stress pada jasad renik tersebut dalam usahanya mempertahankan hidupnya.
Sarana laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis demam tifoid dalam garis besarnya dapat digolongkan dalam tiga kelompo, yaitu:
  1. Isolasi kuman penyebabnya  S. typhi, dari specimen klinis, seperti darah, sum-sum tulang, urin, tinja dan cairan duodenum.
  2. Imunoasay untuk melacak kenaikan kadar antibodi terhadap antigen S. typhi dan menentukan adanya antigen spesifik dari S. typhi.
  3. Uji Polymerase Chain Reaction  (PCR) untuk melacak DNA spesifik dari S. typhi. 

Usaha yang tertua untuk melacak adanya kenaikan titer kadar antibody terhadap S.typi yaitu dengan cara penentuan titer agglutinin O dan H dengan uji widal yang telah dipakai sejak tahun 1896. Uji widal yang menggunakan suspensi basil S. tyiphi atau paratyphi  untuk menentukan titer aglutinin dalam serum penderita demam tifoid atau paratifoid, walaupun banyak mempunyai kelemahan, sampai sekarang ini masih merupakan imunoasay yang paling banyak dipakai untuk menunjang diagnosis demam typhoid di klinik.
Antigen dari uji widal:
  1. Antigen H(antigen flagella),Dibuat dari strain S. typhi yang motil dengan permukaan koloni yang licin. 
  2. Antigen O (antigen somatic) Dibuat dari strain S. typhi yang tidak motil. 
  3. Antigen PA ( S.paratyphi A), Dibuat dari strain S.paratyphi A. Untuk membunuh kuman dipakai formalin 0,1%.
  4. Antigen PB  (S.paratyphi B), Dibuat dari strain S.paratyphi B. Untuk membunuh kuman dipakai formalin 0,1%.

Sebelum dipakai, suspensi beberapa antigen tersebut diatas harus diencerkan lebih dahulu dengan larutan salin normal steril sampai mencapai kekeruhan sama dengan tabung nomor 3 dari Mc. Farland (3 unit Mc.Farland yang sesuai dengan 9 x 108 kuman/ml).Dalam memilih antigen untuk uji Widal, dianjurkan untuk memakai yang dibuat sendiri dari beberapa strain atau faga Salmonella yang ada di daerah endemis yang bersangkutan daripada beberapa antigen baku yang dijual dipasaran dan dibuat dari beberapa strain atau faga Salmonella yang berasal dari Negara lain, sebab kurang sensitive dan spesifik serta sering memberikan hasil negative maupun positif semu. Sebaiknya untuk satu provinsi dipakai satu jenis antigen yang dibuat dari beberapa strain Salmonella yang ditemukan diprovinsi yang bersangkutan. Untuk mengurangi hasil yang negative semu dipakai antigen yang multistrains daripada antigen yang monostrain sebab antigen yang multistrains mempunyai spectrum yang lebih luas.
LihatTutupKomentar